Bagi anda yang mania dan hobi berat memakai sarung, apalagi yang ketergantungan dengan sarung sehingga seolah-olah tanpa sarung tidak bisa melakukan aktifitas apapun, berhati-hatilah. Karena ada kejadian nyata yang pokok masalahnya disebabkan karena sarung.Ini terjadi karena kebiasaan (sebut saja sang KAKAK) yang kemanapun selalu memakai sarung walaupun sekedar dililitkan di pinggang, bahu ataupun dileher (kata orang jawa redong-redong sarung) berkunjung mendatangi adiknya diluar Jawa, yaitu Kalimantan.
Singkat cerita setelah sampai ditujuan, sang KAKAK ngobrol dengan sang adik diluar rumah membuat api dengan membakar sisa kayu-kayu yang tidak terpakai dengan tidak lupa tetap membawa sarung. Saking asyiknya mengobrol tanpa terasa malam semakin larut, karena hanya minum kopi sambil merokok akhirnya perutpun berbunyi tanda kelaparan. Tanpa menunggu disuruh, sang adik segera mencabut singkong yang dia tanam dipinggir rumah lalu meletakkannya diatas bara api pembakaran kayu tadi, setelah dirasa matang mereka berdua dengan lahap menyantap singkong bakar tersebut, minum kopi sambil menyambung obrolan.
Tidak lama kemudian mereka mulai merasa mulas alias sakit perut
sang KAKAK : “ waduh perutku mulas “
si adik : “ saya juga kak “
sang KAKAK : “ kemana kita be’ol, disini gak ada WC lagi, cepetan,… gak tahan nih “
si adik : “ ke sungai depan aja kak “
kebetulan rumah si adik ada di pinggir sungai, jadi sambil berlari kedua kakak adik itu menuju sungai. Sesampainya di pinggir sungai
si adik : “ jangan kesana-sana kak, kita diatas gertak (jembatan) ini saja “
si KAKAK : “ emang kenapa …??? “
si adik : “ malam ni, gelap,… gak kelihatan kalo ada buaya “
si KAKAK : “ hiiiiii…..”
akhirnya diatas gertak itulah mereka melepaskan mulas perutnya, karena agak tinggi dari air maka itu jarak yang aman dari buaya.
si adik : “ egggggggkkkkkk “
“pluung” terdengar bunyi BOM si adik yang jatuh ke sungai
sang KAKAK : “ egggggggkkkkkk “
senyap,…… tak ada bunyi
sang KAKAK : “ lho punyaku kok gak bunyi….??? “
si adik : “ paling sangkut di kayu hanyut,… nah tu ada kayu hanyut “
si adik : “ egggggggkkkkkk “
“pluung” terdengar bunyi BOM si adik yang jatuh ke sungai
sang KAKAK : “ egggggggkkkkkk “
senyap,…… tak ada bunyi
sang KAKAK : “ lho kok gak bunyi lagi….??? “
si adik : “ biar aja lah kak, yang penting mulas kita hilang “
setelah dirasa cukup, si adik berdiri dan bertanya pada sang KAKAK
si adik : “ sudah belum….??? “
sang KAKAK : “ sudah “
waktu mau berdiri, tanpa sengaja sang KAKAK melihat sarungnya terjuntai ke belakang bokongnya, setelah diperhatikan, ada sesuatu didalam sarung itu.
Spontan sang KAKAK berteriak
“ LHOOOO…. LHA KOK NANG KENE…….. “
( Lhooooo…. Lha Kok Disini…….. )
Ternyata,……. tidak adanya bunyi “pluung” punya sang KAKAK tadi nyangkut di sarung yang tanpa sengaja melorot dari tempatnya.
Akhirnya dengan perasaan dongkol dan jengkel, malam itu tidur tanpa harus memakai sarung.
Nah,…. pembaca,…. itulah kenapa kita harus berhati-hati dengan sarung, khususnya peSARUNG mania yang kemana-mana tidak pernah lupa membawa sarungnya.